Wisata Tenun Di Museum Tekstil Jakarta
Liburan Sambil Belajar Tenun Di Museum Tekstik Jakarta
Jika liburan ke museum tekstil Jakarta yang berada di jalan Aipda KS Tubun 2-4 Jakarta Barat, jangan lupa mampir ke ruang pengenalan wastra.

Ruang ini berada di bagian belakang dari kompleks museum tekstil. Tepatnya di samping Taman Pewarna alami.
Dari hasil kunjungan Direktori Wisata ke lokasi, kami menemukan sebuah ruang pengenalan wastra ini tidak begitu besar.
Di sini kita bisa melihat berbagai jenis alat tenun mulai dari alat tenun manual hingga alat tenun bukan mesin (ATBM).
Ada juga contoh-contoh kain tenun baik yang sudah jadi maupun yang masih setengah jadi. Di sini kita bisa melihat dispaly proses pembuatan kain dari Nusa Tenggara Barat (NTB) , Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Tuban (JAwa Timur).
Dari ketiga daerah tersebut tentu saja alat yang digunakan juga berbeda-beda. Begitu juga dengan corak atau motif kain yang dihasilkan.
Selain alat tenun di ruang ini kita juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kain.
Seperti misalnya benang dari kapas, kepompong ulat sutera, wol bulu domba juga benang dari bahan rami.
Pengetahuan ini bisa kita dapat dengan membaca poster yang ditempel di beberapa tiang tembok di dalam ruangan ini. Seperti misalnya poster tentang Serat Sutera (Sericum).
Dari poster ini kita bisa tahu bahwa serat sutera itu merupakan serat yang berbentuk filamen yang didapat dari larva ulat sutera ketika berbentuk kepompong. Kepompong atau yang sering disebut cocon ini adalah bentuk ulat sebelum menjadi kupu-kupu.
Kita juga bisa tahu bahwa serat sutera yang dihasilkan oleh cocon ini merupakan benang terhalus diantara benang-benang lain yang digunakan untuk membuat tekstil. Dalam keadaan basah kain dari benang sutera ini memiliki kemampuan susut 15%.

Dari poster yang ada kita juga bisa tahu tentang proses membuat kain tenun. Mulai dari persiapan lungsi, persiapan pakan, penenunan hingga kain hasil tenun.
Persiapan lungsi terdiri dari pnclupan, pengelosan, penganihan, pencucukan, penyetelan dan pengolan.
Sedangkan persiapan pakan terdiri dari pengelosan, penggambaran motif, pengikatan, pencelupan, penceletan, pemapalan serta pemaletan.
Pencelupan adalah proses mewarnai benang dengan warna alam. Biasanya warna yang digunakan berasal dari daun ataupun kulit kayu.
Seperti misalnya kulit kayu randu untuk menghasilkan warna hijau, kulit akar kayu mengkudu untuk menghasilkan warna merah higga kecoklatan dll.
Ada juga yang menggunakan sumber pewarna dari daun seperti misalnya daun mangga untuk mendapatkan warna hijau.
Ada juga yang memakai daun nila atau yang lebih dikenal dengan daun indigo untuk menghasilkan warna hitam.
Pengelosan adalah proses menggulung benang ke dalam kones atau kelosan. Pengelosan ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses pemidangan.
Proses akan dilanjutkan dengan penganihan yang merupakan pemindahan benang dari kelosan ke alat yang bernama molen.
Proses ini bertujuan untuk menghitung panjangnya benang yang dibutuhkan untuk membuat kain. Biasanya untuk satu lembar kain dibutuhkan 3600 helai benang.
Proses pencucukan bertujuan untuk menentukan anyaman sebuah kain. Dalam proses ini benang lusi akan diimasukkan ke dalam gun sesuai dengan jumlah benang yang ada. Kemudian akan dilanjutkan dengan memasukkan ke dalam sisir tenun.
Proses selanjutnya adalah penyetelan, dimana benang lusi akan dipasang pada alat tenun sehingga benang bisa ditenun.
Dalam proses persiapan pakan dilakukan pengikatan benang dengan daun gebang. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan motif yang diinginkan.
Proses ini nantinya akan dilanjutkan dengan pencelupan untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Liburan di Jakarta kita tidak hanya menikmati suguhan destinasi yang membosankan, salah satunya kita dapat mengunjungi Museum Tekstil Jakarta.
Sambil berlibur di area ini kita dapat menikmati wisata pembuatan tenun tradisional yang diperkenalkan dari berbagai macam daerah Indonesia.
Cara menuju Museum Tekstil Jakarta kita bisa menggunakan transportasi umum menuju arah Slipi Jakarta atau Tana Abang, setelah itu bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkutan mikrolet menuju lokasi. Untuk mempermudah bisa lihat rute perjalanan seperti yang terdapat di dalam peta di bawah ini.
Wisata Tenun Di Museum Tekstil Jakarta akan memberikan kita lebih mengenal jauh potensi dari hasil kerajinan tenun yang berada di Indonesia lebih dekat. Melalui museum ini pula kita dapat mengenal sebuah potensi suatu daerah dari para pengrajin tenun daerah secara langsung, sambil belajar dan mengenal langsung hingga menikmati hasil produksi yang mereka kerjakan secara tradisional serta masih alami.Yuk,,,,, liburan di Museum Tekstil Jakarta. []
Ternyata ada Musium Tekstil ya Kang di Jakarta, saya baru tahu sekarang hehehe. Padahal cocok sekali untuk wisata pendidikan dalam mengenal dan membuat hasil karya Tenun-tenun seperti ketiga daerah yg tertulis di atas. Jadi pengen tahu lokasinya … 🙂
Benar Kang, untuk lokasi sudah bisa terlihat di dalam peta dan alamatnya ada di awal paragraf artikel tersbut di atas ko. Museum Tekstil Jakarta ini bisa menjadi salah satu sarna pendidikan juga yang menyenangkan sebagai tempat belajar dan bermain bagi anak-anak didik juga kang. 😀
Jujur selama tinggal jakarta blm pernag kesana nih mas, sepertinya menarik juga ya sambil ajak anak berwisata plus nambah pengetahuan buatnya 🙂
Benar mas, apalagi kalau pas ada event seperti ini. Kita bersama anak-anak bisa mengenal dekat dunia tenun tradisional dari daerah yang jarang sekali kita lihat dan temukan. Karena dari proses pengolahan dan alatnya pun unik dan sudah jarang ditemukan di Jakarta, mereka bawa langsung dari sana. Yuk wisata di Museum Tekstil Jakarta. 😀
biar cuma melihat dirumah penduduk sangat mengasikkan melihat penenun apalagi kalau di museum pak yang banyak mesin tenunnya
tenun sudah masuk musiem ya. dari sinilah lahir mesin mesin canggih.
Wisata yang bermanfaat walaupun saya cuman bisa via layar pc.
Mba Astri jalan2 terus nih