Oh Snap!

Direktori Wisata Indonesia @2022 | All Right Reserved

Home / Sumatera Barat / Wisata Heritage Jam Gadang Sumatera Barat

Wisata Heritage Jam Gadang Sumatera Barat

/

Pesona Wisata Heritage di Jam Gadang Sumatera Barat

Direktori Wisata – Tempat wisata heritage Sumatera Barat yang mirip dengan menara jam Big Ben di London, Inggris dan menjadi tempat wisata honyemoon pilihan wisatawan.

Jam Gadang merupakan salah satu ikon destinasi wisata heritage yang berada di Sumatera Barat. Dan ini merupakan jam yang berdiri tegak menjulang ke atas. Konon Jam Gadang ini sudah ada sejak ada jaman penjajahan Belanda tepatnya sekitar tahun 1826. Dan ini merupakan hadiah bagi seketaris bagi Bukit Tinggi saat itu Rook Maker dari Ratu Inggris.

Obyek wisata heritage Jam Gadang Sumatera Barat ini konon tidak dibuat dengan besi peyanggah dan adukan semen, namun obyek ini dibuat hanya menggunakan kapur, putih telur dan pasir putih. Sedangkan untuk pembangunannya menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden. Biaya tersebut tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu.

Jam Gadang Sumatera Barat

Sehingga untuk dibangun dan diresmikannya tempat wisata heritage Jam Gadang Sumatera Barat telah menjadi pusat perhatian setiap orang.Hal itu pula yang menjadikan Jam Gadang sebagai penanda atau markah tanah dan juga titik nol Kota Bukit Tinggi. Bila kita perhatikan di obyek wisata heritage tersebut terdapat empat jam yang masing-masing memiliki diameter 80 cm pada Jam Gadang.

Dari informasi yang Direktori Wisata terima. konon Jam Gadang tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam Belanda melalui Pelabuhan Teluk Bayur dan digerakan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat dua unit di dunia yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London Inggris.

Lanjut……
Sejak mulai didirikan Jam Gadang ini telah mengalamai tga kali perubahan pada bentuk ali atapnya. Konon pada awal didirkan pada masa Pemerintahan India Belanda, atap pada Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya . Kemudian pada masa pendudukan Jepang Jam Gadang di ubah menjadi berbentuk klenteng, dan terakhir setelah Indonesia merdeka atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk lonjong atau atap yang menyerupai rumah adat pada Minang Kabau yaitu Rumah Gadang.

Jam Gadang Sumatera Barat

Sepintas bila diperhatikan mungkin tidak ada keanehan paa bangunan Jam Gadang setinggi 26 meter tersebut, apalagi jika perhatiakan bentuknya. Karena Jam Gadang berbentuk bulat dengan diameter 80 cm serta ditopang basmen dasar yang berukuran 13 x 4 meter yang berdiri tegak ibarat sebuah tugu ataupun monumen.

Namun, jika perhatikan dengan teliti dan secara cermat pada angka romawi ke IV pada Jam Gadang terlihat ada sesuatu yang nampaknya menyimpang dmana angka pada romawi empat menggunakan simbol huruf “I” dan “V” justru pada angka di Jam Adang ini malah terlihat “IIII”. Hal ini menjadi tanda tanya besar bagi kita ataupun setiap pengunjung yang hadir di lokasi untuk mencari tahu jawaban yang sebenarnya.

Kunjungi juga : Pesona Tempat Wisata Sumatera Barat

Dari beberapa informasi yang Direktori Wisata terima, angka empat romawi yang ditulis “III” dalam Jam Gadang di Sumatera Barat tersebut ada yang mengartikan sebagai jumlah korban yang menjadi tumbal ketika pembangunan, atau ada pula yang mengartikan empat orang pekerja bangunan pembuatan Jam Gadang meninggal setelah dibangun jam tersebut selesai.

Lanjut…..
Tempat wisata Jam Gadang Sumatera Barat ini memiliki lima lantai, dan konon menurut informasi yang Direktori Wisata terima tidak ada bangunan di Bukittinggi yang boleh melebihi dairi Jam Gadang ini Dari puncak ketinggian Jam Gadang kita bisa menyaksikan pemandangan kawasan Kota Bukittinggi, kita juga bisa melihat kawasan pasar tradisional dengan jelas dari puncak atas Jam Gadang ini.

Jam Gadang Bukittinggi Sumatera Barat

Meskipun Jam Gadang sama dengan mesin Jam Big Ben di London, namun Big Ben merupakan salah satu jam terbesar yang menggunakan angka empat dngan huruf “I” dan “V” bukan dengan empat huruf “IIII” seperti Jam Gadang di Sumatera Barat. Namun yang jelas kini Jam Gadang menjadi sebuah bukti bahwa bangsa eropa Belanda memang menjajah Indonesia dulunya dan memberi barang bagus yang hngga kini masih bisa dipergunakan serta dibanggakan hinga sekarang, dan menjadi tempat wisata heritage di Sumatera Barat yang ramai dikunjungi.

Kunjungi juga 9 Tempat Desa Wisata Yang Unik Lagi Nge Hits di Indonesia

Kini Jam Gadang pada waktu pagi hingga sore hari tetap menjadi kemegahannya yang nampak  sempurna yang didukung oleh latar belakang pemandangan nan eksotis dan romants saat siang dan malam hari. Hal tersebut menjadi ikon Sumatera Barat ini juga menjadi tempat wisata honeymoon atau bulan madu bagi wisatawan lokal mapun mancenagara seperti Malaysia maupun Singapura yang mengisi liburan di Sumatera Barat.

Di tempat wisata heritage Jam Gadang kita dapat menemukan berbagai bentuk hidangan kuliner khas yang bisa kita saat liburan di lokasi. Dengan biaya yang rlatif murah kita dapat memilih hidangan menu kuliner khas Sumatera Barat yang di jajakan di sekitaran lokasi dan kita dapat memilih kuliner khas Sumatera yang bisa menjadi makanan cemilan ataupun oleh-oleh yang bisa kita bawa pulang ke rumah.

Kunjungi juga : Wisata Bahari Kepulauan Mandeh di Pesisir Selatan Sumatera Barat

Untuk penginapan dan hotel di kawasan Sumatera Barat ini sangat mudah kita temukan, kita tinggal menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan yang kita perlukan. Ada bebberapa hotel dan penginapan yang bisa kita temukan di daerah tersebut yang bisa kita pesan melalui media travel online yang bisa kita temukan melalui media internet sebelum kita menuju ke tempat wisata Heritage Jam Gadang Sumatera Barat.

Cara menuju Jam Gadang Sumatera Barat ini sangatlah mudah, karena letaknya yang mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor roda dua dan juga roda empat. Waktu tempuhnya perjalanan dari Bandar Udara Internasional Minangkabau pun dapat ditempuh dengan melalui jalur jalan raya Bukit Tinngi yang melalui tempat wisata alam yang akan menajubkan pemandangan.[]

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest

2 Comments

  1. wah iya ya kang, saya kira angka 4 nya pake angka 4 romawi, ternyata berbeda, pasti ada sejarahnya seperti yg sudah ditulis di atas hehhee.. asik.. jalan2 trs nih Kang Indra ๐Ÿ˜€

    • Alhamdulillah Kang, mumpung ada yang ngajak. Memang yang membuat unk itu dari penampakan angka pada jam dindingnya yang tertera tidak seperti biasanya, ternyata setalah mendapatkan infomasinya kurang lebih seperti apa yang tertera di atas. he,, he, he,,

Comments are closed.

This div height required for enabling the sticky sidebar
Translate ยป
Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views :