Oh Snap!

Direktori Wisata Indonesia @2022 | All Right Reserved

Home / Bandung / Pesona Tempat Wisata Pecinan Bandung Tempo Dulu

Pesona Tempat Wisata Pecinan Bandung Tempo Dulu

/

Liburan Sambil Menikmati Suasana Tempoe Doeloe Di Kawasan Pecinan Kota Bandung

Dirketori Wisata –  Tempat wisata Bandung di daerah pecinan yang menyajikan pesona wisata Bandung tempo dulu yang unik dan klasik.

Menyusuri Kota Bandung bagi kita para pecinta dunia wisata jadi suatu kenikmatan tersendiri seperti  kita menyusuri kawasan Pecinan di Kota Bandung.

pecinan-bandung

Menurut catatan sejarah etins Tionghoa untuk pertama kali datang ke Indonesia melalui ekpedisi laksamana Cheng Ho untuk membuka jalur perdagangan sutera dan keramik. Pulau Jawa perna disinggahi Cheng Ho, sejak itulah perlahan etinis Tionghoa berdatanngan dan membangun pecinan di beberapa daerah di Pulau Jawa termasuk Bandung.

Kawasan pecinan Bandung sepintas terlihat seperti rumah tua atau pun toko pada umumnya. Tidak ada aksesoris yang mencirikan kawasan pecinan seperti di daerah lain. Seiring berjalannya waktu, warga di daerah pecinan Bandung pun beragam. Tidak hanya keturunan Tionghoa seperti di Jakarta dan di Semarang.

Bila di Jakarta dan Semarang daerah pecinan biasanya di batasi dengan sebuah benteng. Sedangkan di Kota Bandung yang Direktori Wisata temukan tidak ada gambaran pembatas yang mana batas etnis Tionghoa, pribumi atau etnis-etnis yang lainnya. Salah satu contoh wiilayah Alkateri yang kami singgahi di Kota Bandung

Kawasan Alkateri Bandung merupakan tempat yang dikenal sebagai kawasan pecinan yang ada di Kota Bandung. Seperti kita memsasuki kembali ke masa lalu, kawasan yang khas dengan bangunan tua terlihat masih terjaga rapih. Suasana jaman kolonial kental tersirat di kawasan ini.

Di tengah hangatnya matahari pagi kami pun menyusuri trotoar jalan Alkateri Bandung untuk mencari warung kopi di antara deretan pedagang, ternyata kami pun menemukan warung kopi yang unik terbilang cukup melegenda di kalangan para pecinta kopi bernama “Warung Kopi Purnama”

Memasuki warung kopi pagi itu pengunjung cukup ramai oleh beberapa orang tua dan muda-mudi yang duduk santai dikursi kayu jati yang terdapat di area ruang depan. Tercium aroma Tionghoa Melayu sangat kental terasa di penciuman kami, lampu-lampu bulat yang menggantung terlihat sebagai penerang ruangan yang dilengkapi foto-foto di dinding tempo dulu yang mengingatkan sejarah Kota Bandung.

Konon kenikmatan kudapan kopinya membuat orang-orang tidak pernah bosan. Bahkan gaungnya sudah terdengar hingga ke mancanegera. Tidaklah heran bila di warung kedai kopi yang berada di kawasan pecinan Bandung ini ramai dikunjungi, dari pengalaman Direktori Wisata berkunjung ke lokasi warung kopi kami melihat bukannya warga Bandung atau pun wisatawan domestik yang berkunjung di tempat ini. Bahkan warung kopi ini pun dijadikan destinasi wisata kuliner untuk wisatawan mancanegara.

Satu kata yang menggambarkan warung kopi ini adalah sederhana. Nuansa pesona wisata Bandung klasik tempo dulu terasa kental. Selain masih setia dengan interior lamanya, menu makanan di warung kopi ini tidak sama kebanyakan cafe yang menjamur belakangan ini yang sering kami jumpai. Secangkir kopi susu ditemani roti selai srikaya menemani sarapan pagi kami.

warung-kopi-purnama-bandung

Roti tawarnya terlihat lebih kental dan padat yang di oles selai srikaya hampir, seluruh permukaan roti. Guratan garis kotak-kotak di permukaan roti memudahkan makanan ini di potong untuk di makan satu persatu. Perpaduan yang pas dan mantap antara roti selai srikaya dan secangkir kopi susu yang hangat.

Meskipun berbahan dasar sama yaitu telur dan juga santan namun selai srikaya yang di warung kopi ini bila di rasakan secara teliti sangat berbeda dengan kami rasakan di tempat lainnya. Rasa legit gurih dan juga manis pada selai srikayanya pas banget di lidah kami.

Secangkir kopi susu, teh dan minuman lainnya dibandrol dengan harga Rp. 5.000, – hingga Rp. 18.000,- . Sedangkan roti dengan beragama virian rasa di bandrol Rp.15.000,- hinggga Rp. 25.000,-.

Untuk menuju lokasi Pecinan di Kota Bandung, sahabat Direktori Wisata bisa mengikuti jalur akses pada peta yang ada di bawah ini ya…..

Warung kopi ini kebanyakan dikunjungi oleh orang-orang Tionghoa dan tumbuh di tengah-tengah pemukiman orang Tionghoa. Orang-orang di kawasan ini menjadikan warung ini sebagai tempat untuk bercengkrama, bersantai melepas lelah, hingga membicarakan banyak hal. Kursi-kursi tualah yang jadi saksi bagaimana masa berganti bagi setiap pengunjng yang datang dan pergi di warung kopi Kota Bandung.

Bandung memiliki kawasan destinasi wisata yang menarik untuk di sambangi bagi para pecinta dunia plesir, tidaklah heran bila setiap kawasan yang Direktori Wisata  singgahi dan di telusuri yang ada di tempat wisata Bandung ini menjadi kawasan tenpat yang menarik bila di linat dan dinikmati dari sisi yang berbeda.[]

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar
Translate »
Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views :