Oh Snap!

Direktori Wisata Indonesia @2022 | All Right Reserved

Home / Sumatera Utara / Taman Wisata Alam Nasional Gunung Leuser, Sekeping Surga Di Sumatera Utara

Taman Wisata Alam Nasional Gunung Leuser, Sekeping Surga Di Sumatera Utara

/

Jelajah Sekeping Surga Yang Tercecer di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara

Direktori Wisata.- Taman Nasional Gunung Leuser merupakan destinasi ekowisata yang berada di kawasan 2 Provinsi yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Taman Nasional Gunung Leuser ini termasuk dalam kawasan hutan hujan tropis yang kaya akan kandungan energi alam.

Kawasan ini memiliki pesona keindahan alam yang selalu memberi makna dan berbagai manfaat bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Namun, untuk memasuki kawasan ini kita tidak bisa sembarangan tanpa ijin.

Kali ini Direktori Wisata berkesempatan mengunjungi kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dari kawasan wisata alam Bukit Lawang.

taman-nasional-gunung-lauser-bukit-lawang

Setelah melewati sungai dengan menyeberang dengan menggunakan perahu karet, Direktori Wisata bersama rombongan sampai di depan pintu gerbang hutan hujan tropis Lauser.

Dan kami pun menaiki anak tangga dan melewati pintu gerbang utama, dan singgah di kantor penjagaan Taman Nasional Gunung Leuser.

Kegiatan ini untuk melakukan pendataan dan melakukan pembayaran tiket masuk ke lokasi Taman Nasional Gusung Leuser.

Untuk informasi sahabat Direktori Wisata, harga tiket trekking ke dalam kawasan hutan tropis Leuser yang pada saat itu Rp. 400.000,- / orang untuk wisatawan lokal.

Sedangkan kalau untuk wisatawan mancanegara Rp. 700.000,- / orang. Harga tersebut sewaktu-waktu dapat berubah ya teman, sesuai kebijakan pengelolan Taman Nasional Gunung Leuser.

taman-nasional-gunung-lauser

Setelah melakukan pendataan secara admistrasi perjalanan trakking pun dimulai, kami beserta rombongan memasuki kawasan hutan leuser.

Kita melalui jalur trakking dengan jalan setapak dan jalur yang berbukit dan menurun dengan semak-semak tanaman besar.

Bila sedang dalam menaiki jalur yang menanjak, maka sesekali petugas yang menjadi guide kami pun memperhatikan satu persatu peserta yang ada di belakangnya.

Bila terlihat ada yang kelelahan, maka perjalanan berhenti sejenak untuk mengambil napas panjang.

jalur-trekking-taman-nasional-gunung-leuser

Sampai di sebuah tempat, maka petugas menaiki sebuah tempat untuk memanggil para penghuni hutan tropis dengan cara mengetuk-ngetuk papan kayu dengan sebuah batu berkali-kali.

cara-memanggil-orang-utan-taman-nasional-gunung-leuser

Memang untuk masuk ke kawasan ini hanya dijadwalkan pada saat waktu pemberian makan kepada para orang utan yang terdapat di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini.

Setelah beberapa kali petugas tersebut melakukan pemanggilan dengan mengetukan batu ke papan tesebut, maka keluarlah satu persatu orang utan dari persembunyiannya di hutan yang lebat ini.

Dan kami bersama rombongan pun diminta tidak melakukan obrolan yang keras, atau membunyikan suara keras sedikit pun. Karena hal tersebut akan dapat mengganggu para hewan menjadi takut.

Orang Utan Bukit Lawang

Perlahan namun pasti kami pun mempersipakan diri untuk mengambil gambar foto dari orang utan yang hadir satu persatu mendekati petugas.

Dengan mengatur jarak yang telah ditetapkan petugas, maka kami pun di perkenankan untuk mengambil gambar foto atau pun video.

orang-utan-taman-nasioal-gunung-leuser

Bila kita perhatikan dengan teliti, para orang utan yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini menjadikan ranting-ranting pohon kecil. Sedang dan besar sebagai tempat trekking-nya.

Sambil melompat dari satu pohon ke pohon yang lainnya dia bisa tahu dan mengerti bahwa waktu makannya telah tiba.

Para petugas yang datang bersama kami pun membawa perbekalan makanan untuk diberikan kepada mereka.

orangutan-taman-nasional-bukt-lauser

Hal yang perlu dicatat pada saat pengambilan foto dilokasi Taman Nasional Gunung Leuser. Sebaiknya kita jangan menggunakan cahaya lampu kamera. Karena dapat berakibat mengganggu ketenangan orang utan yag sedang menikmati makanan.

Kita diijinkan untuk mengambil gambar foto atau pun video di lokasi pada saat mereka melakukan aktifitas, asal jangan sampai mengganggu ketenangan hewan tersebut.

medan-jalur-trekking-taman-nasional-gunung leuser

Setelah selesai melihat para petugas memberi makan orang utan, kami pun melanjutkan kembali untuk meneruskan perjalanan di dalam hutan tropis leuser.

Rasa lelah letih bercampur bahagia dengan melalui semak belukar dengan medan trekking yang cukup menantang.

Dalam perjalanan ini guide kami pun selalu mengingatkan agar tidak membuang sampah dalam hutan ini.

Apalagi memetik atau pun mengambil satu tumbuhan dari jenis tanaman yang ada di hutan, karena kawasan ini termasuk dalam perlindungan dan pelestarian.

monyet-kedih-asli-sumatera

Di tengah jalan kami pun bertemu dengan se-ekor monyet yang lucu dan langka. Mukanya pun terlihat lucu, kami hanya dapat melihat dari kejauhan saja karena posisinya sedang bergelayutan di atas batang pohon.

Saya pun menyempatkan diri untuk mengambil gambar fotonya, menurut informasi ini adalah monyet kedih asal Sumatera dan termasuk dalam daftar salah satu hewan langka dan dilindungi.

Dan biasanya suara monyet kedih ini selalu terdengar di malam hari pada saat kita menginap di dalam hutan tropis leuser ini.

Mereka saling bersautan satu dengan yang lainya. Jadi jangan heran bila kita menginap di kawasan hutan ini mendengar suara yang aneh di malam hari ya….

Perjalanan menuju kawasan yang telah ditentukan untuk kami menginap ada di dekat sungai Bahorok, lokasinya tidak terlalu jauh.

Suasana makan siang, makan malam dan sarapan pagi pun kami nikmati bersama dalam perjalanan ini dengan rasa lelah letih yang sangat menyenangkan.

jalur-rafting-bukit-lawang

Perjalanan pulang dari hutan tropis leseur kami pun harus melalui jalur trekking sungai Baharok Bukit Lawang yang sangat menantang.

Dengan pemandu wisata lokal yang handal, kami pun melalui jalur rafting dengan beragam lintasan yang mengikuti derasnya air yang mengalir.

Hingga pagi pun tiba sampai di tempat tujuan, dan kami melihat kegiatan masyarakat yang berada di tepi sungai bahorok melakukan aktiiftasnya.

Kami pun harus kembali untuk melanjutkan perjalanan wisata selanjutnya.

taman-nasional-leuser-bukit-lawang

Dalam catatan kecil perjalana wisata Taman Nasional Gunung Leuser kami pun mencatat bahwa keberadaan hutan leuser yang relatif terjaga kelestariannya dengan keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya begitu bermakna bagi kihidupan dunia.

Flora dan faunanya merupakan ekosistem yang harus tetap terjaga, untuk kelestarian paru-paru dunia dalam membantu pencegahan pemanasan gelobal yang terjadi di muka bumi ini.

Kunjungi : Wisata Bahari Kepulauan Mandeh di Pesisir Selatan Sumatera Barat

Untuk menuju kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang, kita dari kota Medan dapat menggunakan angkutan umum dari terminal Pinang Baris menuju tempat wisata alam Bukit Lawang

Wisata Taman Nasional Gunung Leuser mengajarkan kepada kita bahwa setiap satwa liar akan hidup survive apabila habitat aslinya tetap terjaga. Dan apabila habitat aslinya hilang maka secara otomatis satwa dan flora yang ada pun akan hilang dan punah.[]

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest

10 Comments

  1. masih ada orang utan juga ya di gunung leuser dan kalau di lihat memang cocok untuk lokasi camping. sayangnya kayunya rada menipis persediaannya ya kang. namun walau begitu gunung leuser tetap asri dan nyaman untuk dikunjungi. ok makasih infonya kang.

    • Untuk camping di sana untuk memasak tidak menggunakan kayu sekarang gan.Semua perbekalan sudah disiapkan tanpa mengambil apa yang ada di dalam hutan. Misalnya untuk pembakaran kami menggunakan parafin dan kompor kecil yang kami bawa. Dan penerangan pun kami menggunakan lampu yang telah kami bawa. Itu sih pengalaman yang kami lakukan bersama team pada saat kami ke leuser.

  2. Terakhir saya kesana sekitar tahun 2011 memang bener2 indah … sayang waktu itu belum terlalu terurus mungkin kareng kurang perhatian pemerintah.. gimana keadaan taman leuser sekarang mas?

    • Seperti yang saya katakan di atas Kang, keadaannya ralativ terjaga. Harus ada upaya pemerintah dan masyarakat setempat untuk terus menata daerah sekitarnya, pelayanan terhadapat para para tamu pun harus menjadi titik perhatian yang lebih baik, karena daerah ini memiliki potensi besar dan banyak diminati oleh para wisawatan asing, hanya itu dalam catatan kecil saya.

  3. Wisata Gunung Leuser yang berkolaborasi dengan wisata cagar alam yang dilindungi tentu sangat menarik dan luar biasa dapat secara dekat langsung berhubungan dengan seluruh penghuni wisata gunung leuser…keren mang

  4. orang hutan kalimantan udah punah, populasinya tinggal sedikit, pas melihat gambar tadi rasanya rindu juga dgn keberadaan orang hutan, di kampung saya zaman dahulu sering diburu karena orang hutan suka jahil, nyulik perempuan yang dianggap isterinya….,maaf oot

  5. Masih asri dan semoga tetap terjaga kelestarianya.
    weleh-weleh, asyiknya ngasih makan orang utan.

Comments are closed.

This div height required for enabling the sticky sidebar
Translate »
Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views :