Rumah Cut Mutia; Wisata Sejarah Di Anjungan Aceh TMII
Dibalik Pesona Gaya Arsitektur Rumah Tradisional Cut Mutia Jadi Daya Pikat Wisatawan
Direktori Wisata – Rumah Cut Mutia bergaya arsitektur dengan bentuk jendela yang berfungsi sebagai ventilasi berupa lubang-lubang dengan sela ukiran di seluruh dinding.
Jakarta tidak hanya dikenal sebagai salah satu pusat metropolitan yang menyimpan kesibukan, namun kawasan ini juga memiliki beragam destinasi liburan keluarga yang menjadi tempat bermain dan belajar.
Salah satu destinasi liburan yang menarik dapat sahabat Direktori Wisata kunjungi yaitu Rumat Cutmutia salah seorang wanita pejuang Indonesia yang berasal daerah Aceh. Lokasinya berada di dalam anjungan Provinsi Aceh Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Bila sahabat Direktori Wisata Indonesia memasuki ruang area anjungan, maka kita akan disuguhkan dengan beragam ornamen rumah adat tradisional dari daerah Aceh. Salah satu rumah tersebut adalah rumah Cut Mutia.
Pintu rumah panggung bertiang 16 ini berada di lantai rumah dengan daun pintu membuka ke atas, sehingga bila kita akan memasuki rumah asli pahlawan Aceh Cut Mutia di kawasan Anjungan Naggroe Aceh Darussalam TMII harus menggunakan tangga untuk dapat masuk ke dalamnya.
Konon informasi yang Direktori Wisata dapatkan di lokasi dari petugas, pintu tersebut dibuat untuk faktor keamanan.
Bangunan tua yang masih berdiri kokoh meski telah berumur lebih dari 175 tahun yang terdapat di Anjungan Nanggroe Aceh Darussalam ini merupakan sumbangan dari keluarga pahlawan dari Aceh Cut Mutia sendiri, yaitu Cut Nursiah Nurusman pada tahun 1975.
Hingga saat ini bangunan rumah tersebut masih dapat dinikmati oleh para pengunjung pada saat mengunjungi Taman Mini.
Bila sahabat Direktori Wisata Indoensia perhatikan secara teliti, bangunan rumah Cut Mutia memiliki beragam hiasan ukiran tumbuhan seperti bungong meulu, bunga jeumpa, serta bungaong mata ureo yang terdapat pada dinding, pintu tulak angin, jendela dan beberapa bagian lainnya dari bangunan rumah yang memiliki nilai sejarah.
Sedangkan untuk warna ukiran disesuaikan dengan warna dasar bangunan, dengan motif ukiran awan beriring (canek awan) yang merupakan lambang kesuburan dan dapat kita lihat pada tangga, dinding, dan ruang tengah bangunan.
Sedangkan untuk pintu bangunan rumah Cut Mutia terdapat sebuah lukisan kaligrafi, dan untuk tulak angin dan dinding atas dengan ukiran keurawang memiliki motif sulur-suluran. Konon, selain untuk keindahan juga dapat sebagai ventilasi bagi rumah tersebut.
Dan sebagai informasi tambahan kebanyakan ukiran hiasan yang terdapat di rumah Aceh, tidak mengandung lambang tertentu, melainkan hanya sebagai unsur penghias keindahan saja.
Wisata sejarah di Anjungan Nanggroe Aceh Darussalam TMII, dengan mengunjungi bangunan tua nan kokoh serta indah yang pernah di diami oleh seorang pahlawasan Aceh bernama Cut Mutia pada masanya, serasa kita ikut diajak larut menyelami masa-masa waktu Cut Mutia berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Kunjungi 3 Tempat Wisata Pulau Weh Yang Eksotis di Indonesia Bagian Barat
Yuk lihat dari dekat destinasi wisata di Jakarta Timur yang satu ini dari Vlog yang Direktori Wisata buat saat melakukan kunjugan di lokasi. Siapa tahu bisa mengobati rasa kangen kamu terhadap kampung halaman.
Bukan hanya informasi pengetahuan tentang sejarah yang bisa kita dapatkan, namun di tempat wisata ini pun kita dapat menikmati keindahan sebuah bangunan tua yang memiliki nilai sejarah. Bila kita memiliki sebuah kesempatan untuk melakukan perjalanan wisata di Jakarta, kita dapat menyempatkan waktu untuk mengunjungi Rumah Cut Mutia.[]
Sayamah baru sekali ke TMII itupun dulu swaktu masih sekolah,,,kelihatanya sekerang semakin sempurna tuh TMII,,,,,Terimakasih kang sudah berbagi dengan post ini saya jadi dapat gambaran tetang TMII sekarang…..
Semoga bermanfaat dan bila ada bisa berkunjung ke tempat wisata rumah peninggalan Cut Mutia di anjungan Nanggroe Aceh Darussalam TMII kang. 😀
Wah jadi pengen ke TMII deh. Soalnya sudah cukup lama nda mampir ke TMII. Padahal jaraknya cukup dekat dengan rumah saya di Bekasi.
Silahkan bisa mampir ke tempat wisata TMII bila ada waktu dan kesempatan. 😀
rumahnya tinggi2 …. jadi aman klo ada banjir …. 😀 hehe
Mungkin juga sih Kang, konon rumah tinggi dapat menghindari dari binatang buas juga. 😀
wah ternyata rumah beliau masih ada tomas,didalamnya tentu banyak nilai sejarahnya yamas
Rumah Cut Mutia yang asli masih ada mas, dan bisa di tengok ko di anjungan Nanggroe Aceh Darussalam TMII.
salah satu pejuan wanita yang saya kagumi
wah senang sekali masih ada yang menjadikan pahlawan nasional menajdi pengagumnya.
Wah, saya yang orang Aceh malah belum pernah ke anjungan TMII. Wajib dikunjungi nih, thanks for infonya, Mas Indra!
Silahkan mba, langsung ke TKP aja
ternyata selain cut nyakdien, ada cut mutia juga yah di aceh ini, cut tari juga mungkin orang aceh ya mas 😀
ikutan lomba yuk di blog dicuekin.com 😀
Semoga sukses acaranya ya Mba… 😀
Liburan Juli kemarin ke TMII tapi nggak sempat masuk ke anjungan NAD. Gara-gara anak pengin naik kereta gantung yang antrinya berjibun
Semoga lain kali bila ada ksempatan bisa mampir kembali Mba. 😀
ternyata sudah berumur 175 tahun ya kang bangunannya, mungkin bahan dasarnya dari kayu Jati atau apa ya kang ? …
Cut Meutia, Cut Nyak Dien memang Pahlawan Wanita yang gagah berani melawan penjajahan Belanda … 🙂
terima kasih informasinya kang
Benar kang, bahan bangunannya memang terbuat dari kayu, namun saya sendiri tidak tahu jenihnya, karena lupa nanya pada saat ke lokasi. 😀