Pesona Wisata Kampung Cina di Semarang
Ini Yang Akan Kamu Dapatkan Saat Berkunjung Di Kampung Cina Semarang
Direktori Wisata – Hadirkan konsep Klenteng bersejarah hingga menikmati kuliner gang Lombok di kawasan pecinan menjadi salah satu detinasi wisata andalan di Semarang.
Jalan-jalan di kawasan wisata Semarang menjadi hal yang menarik bagi para pecinta dunia petualang. Hal ini dikarenakan Kota Semarang banyak menyimpan kisah dan histori yang bisa kita dapatkan dari bentuk gaya arsitektur bangunan hingga sajian khas kulinernya yang melegenda.
Salah satu destinasi wisata Semarang yang menjadi kawasan wisata unik dan menarik ditelusri adalah kawasan pecinan yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sebagai kawasan yang pernah menjadi pusat perdagangan dan jasa kaum Tionghoa pada zaman dahulu, pecinan Semarang memiliki potensi ekonomi sosial dan budaya yang sangat kuat.
Hampir semua tipe bangunan di kawasan Kampung Cina Semarang didominasi bangunan Ruko. Di kawsan ini ruko difungsikan benar-benar sebai rumah dan toko. Untuk dibagian bawahnya digunakan sebagai tempat berniaga dan lantai dua sebagai hunian.
Bangunan ruko-ruko di Kampung Cina Semarang banyak yang masih asli dengan tipologi arsitektur satu abad yang lalu. Ciri khas area niaga di kawasan peconan ini adalah tidak ada halaman depan toko dan hanya ada teras selebar satu meter yang langsung bertemu dengan tepian jalan raya.
Di beberapa tempat bangunan yang ada di Kampung Cina Semarang ini terdapat cermin di depan pintu rumah atau ruko, dimana bangunan tersebut hampir rata-rata menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan, obat-obatan tradisonal, pakaian, hingga perlengkapan upacara tradisional masyarakat Tionghoa.
Kawasan kampung Cina Semarang ini memiliki daya tarik tersendiri untuk para wisatawan, banyak wisatawan luar daerah yang berkunjung sekedar berwisata maupun berbelanja di kawasan pecinan Semarang.
Kota Semarang merupakan pesona asia yang memiliki keragaman etnik dan budaya. Kawasan kampung Cina Semarang adalah satu keindahan pluralisme yang bisa kita saksikan di Semarang. Dimana hampir di setiap gang memiliki keistimewahan tersendiri salah satunya adalah Klenteng Tay Kak Sie di gang Lombok.
Konon informasi yang Direktori Wisata Indonesia terima di lokasi, Klenteng Tay kak Sie merupakan klenteng induk yang ada di Semarang, dan memiliki jumlah dewa yang lengkap. Nama Klenteng yang mengisyaratkan nafas Budhisme ini menjadi simbol heriosme etnis Cina di Semarang.
Keunikan lain dari kawasan Kampung Cina Semarang ini juga terdapat sebuah masjid yang berada di tengah-tengah umat tridharma terdapat sebuah masjid yang bernama Masjid An Nur Diponegoro yang terletak di salah satu gang sempit syarat dengan rumah penduduk di kampung Menyanan kecil nomor 309 jalan Benteng kawasan pecinan Semarang.
Lanjut informasi…..
Konon masjid tersebut dulunya merupakan sebuah surau kecil yang menjadi tempat singgah Pangeran Diponegoro mengaji pada masa penjajahan Belanda.Bangunan masjid ini sekarang ini telah menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Kota Semarang yang dilindungi.
Masyarakat disekitar lokasi tidak pernah bergesekan karena semuanya menjunjung tinggi. Meskipun masjid tersebut berada di tengah masyarakat yang menganut tridharma, kegiatan di masjid tersebut terus ramai.
Jelajah kawasan wisata di kampung Cina Semarang rasanya kurang lengkap tanpa kita tidak mencicipi jajajan tradisional masyarakat lokalnya yaitu Lumpia Gang Lombok yang merupakan kuliner khas dan menjadi salah satu ikon kuliner khas Semarang.
Baca juga : 15 Objek Wisata yang Menarik di Kunjungi di Indonesia
Untuk mendapatkan jajanan khas Semarang informasinya kedai dibuka setiap harinya dari jam 08.00 hingga 17,00 WIB. Namun apabila sebelum jam tersebut lumpia sudah habis, maka kios pun akan ditutup. Namun jangan kuatir bagi sahabat Direktori Wisata yang kehabisan di tempat ini, karena kita bisa mendapatkan kudapan makanan lezat lainnya bila kita menuju ke tempat jajan kuliner Semarang lainnya.
Baca juga : 10 Destinasi Wisata Jawa Tengah Yang Menarik Dikunjungi
Dengan menyusuri kampung Cina Semarang kita dapat melihat bagaimana nuansa kehidupan masyarakat Tionghoa tempo dulu dengan melestarikan adat dan tradisinya baik gaya arsitektur hingga sajian kuliner khasnya.[]
