Pasar Beringharjo, Pasar Tradisionil Paling tua di Jogja yang Wajib Didatangi

Pasar Beringharjo, Pasar Tradisionil Paling tua di Jogja yang Wajib Didatangi

Direktori Wisata – Pasar Beringharjo, pasar tradisionil paling tua di Jogja yang wajib didatangi. Pasar Beringharjo termasuk icon wisata berbelanja di Yogyakarta dan pasar paling tua dengan nilai bersejarah yang memikat diekplor.

Pasar Beringharjo, Pasar Tradisionil Paling tua di Jogja yang Wajib Didatangi

Pasar tradisionil ini sediakan beragam keperluan, termasuk jadi pusat oleh-olehan ciri khas Jogja. Kota Jogja mempunyai kekhasan tertentu hingga kerap membuat beberapa pelancong ingin tiba kembali ke arah tempat itu.

Tidak cuma keindahan rekreasi alam dan budaya, tempat ini mempunyai tempat bagus yang menyuguhkan oleh-olehan seperti Pasar Beringharjo. Pasalnya pasar ini mempunyai keunikan yang bisa bawa Anda pada periode penjajahan. Anda ingin tahu? Yok lihat daya tarik yang dipunyai oleh pasar tradisionil ini.

Sejarah Singkat Pasar Beringharjo Yogyakarta

Sejarah Singkat Pasar Beringharjo Yogyakarta

Pasar Beringharjo yang banyak dikenali oleh beragam kelompok mempunyai nilai bersejarah dan filosofis yang tidak lepas dari Keraton Yogyakarta. Istilah beringharjo yang dipakai sebagai nama tempat ini bermakna harfiah pohon beringin. Wajarnya pohon itu benar-benar diharap bisa memberi kesejahteraan untuk warga Yogyakarta.

Kehadiran pasar tradisionil ini sebelumnya ada Keraton Yogyakarta adalah rimba beringin yang mempunyai kesan-kesan anger. Tetapi, pembangunan keraton yang sudah dilakukan di tahun 1756 mendatangkan daerah itu menjadi satu diantara pusat ekonomi yang melahirkan transaksi bisnis jual-beli. Perubahan transaksi bisnis jual-beli yang terjadi pada tempat ini mulai tumbuh semenjak tahun 1758.

Aktivitas ekonomi yang makin lancar jadikan faksi keraton ingin membangun pasar pada tempat itu. Bahkan juga, faksi keraton sudah memberikan tugas perusahaan Beton Hindia Belanda atau dikenali Nederlandsch Indisch Beton Maatschappij untuk membuat 11 gerai. Pembangunan itu pada akhirnya dilaksanakan di tanggal 24 Maret 1925 sampai akhir Agustus 1925.

Pengesahan nama Pasar Beringharjo dilaksanakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII di tanggal 24 Maret 1929. Beringharjo terdiri dari 2 kata , yakni bering yang bermakna beringin dan harjo yang bermakna kesejahteraan. Pasalnya pohon beringin adalah salah satunya lambang kebesaran dan pengayoman untuk beberapa orang.

Kedatangan nilai bersejarah dan filosofis yang dipunyai oleh pasar ini karena sudah turut peran saat melalui 3 babak, yakni saat kerajaan, penjajahan dan kemerdekaan. Pasar ini termasuk salah satunya sisi rancang skema tata kota kesultanan yang disebutkan Catur tunggal. Skema tata kota kesultanan itu terbagi dalam pusat pemerintah, pusat ekonomi, empat beribadah dan ruang umum.

Bersamaan dengan perubahannya, skema tata kota itu pada akhirnya mendatangkan mushola dan alun-alun kota sebagai tambahan keraton dan pasar yang terdapat disekelilingnya. Perubahan skema tata kota itu bahkan juga bisa melahirkan hubungan di antara warga untuk membuat kesejahteraan warga seperti keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VII saat pembangunan pasar.

Menariknya, Pasar Beringharjo sering jadi opsi khusus warga saat lakukan aktivitas ekonomi sampai sekarang ini. Pasar ini masih tetap hidup dan bekerja dari pagi sampai malam. Wajarnya, keadaan ini bisa muncul karena aktivitas retail yang digerakkan menggambarkan budaya jawa, mencakup memberi kepuasan, bergotong-royong, menghargai sesepuh, santun dan menghargai seseorang.

Baca juga : Eduwisata Setren Opak, Mengenali Eduwisata dengan Empat Ide Unik di Bantul

Bentuk Susunan Bangunan Pasar Beringharjo

Bentuk Susunan Bangunan Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo mempunyai keunikan pemakaian kombinasi arsitektur penjajahan Belanda dan tradisionil Jawa. Bentuk susunan bangunan ini termasuk bangunan yang istimewa karena mempunyai 2 lantai dan 3 lantai dengan terpisahkan. Bangunan yang mempunyai 2 lantai berada di barat sebagai bangunan khusus. Dan bangunan yang mempunyai 3 lantai ada di sisi timur.

Pintu khusus dari bangunan ini berada pada bagian barat. Pintu khusus yang dipunyai pasar paling tua ini mempunyai keunikan penjajahan Belanda dan dipadankan tulisan nama Pasar Beringharjo memakai aksara jawa dan aksara latin. Bentuk bangunan dan kegiatan yang terjadi bahkan juga jadikan tempat ini sebagai pusat perdagangan, tempat bersejtujuan dan arah rekreasi.

Pasar ini disertai ruang yang berperan sebagai kantor pengurus pasar. Ruang ini ada disebelah kiri dan kanan pintu khusus sama ukuran 2,5×3,5 mtr.. Menariknya, pintu khusus yang didatangkan di pasar ini bisa menyambungkan secara langsung jalan khusus pasar yang menyengaja dibuat dengan lempeng dari barat sampai ke timur.

Jalan khusus yang didatangkan pada pasar ini mempunyai ukuran 2 mtr. dan bentuk los-los terbuka di sisi bagian kiri dan kanan. Pintu khusus yang arahkan pada jalan khusus ini mempunyai ukuran yang tidak sama dengan pintu yang lain. Anda bahkan juga dapat menyaksikan bentuk pintu lain seperti pintu di bagian timur, utara dan selatan sama ukuran lebih kecil.

Baca juga : Watu Mabur Mangunan, Rasakan Cantiknya Tempat Camping Estetik di Bantul

Daya Ambil Wisata yang Dipunyai Pasar Beringharjo Yogyakarta

Daya Ambil Wisata yang Dipunyai Pasar Beringharjo Yogyakarta

Pasar Beringharjo adalah pasar yang sudah jalan beberapa puluh tahun lama waktunya. Tidak sangsi bila pasar ini menjadi satu diantara referensi yang kerap didatangi warga. Begitupun, tempat ini sediakan beragam keperluan yang kerap dicari oleh warga. Ada koleksi batik, rempah-rempah, barang unik dan sejumlah jajan ciri khas yogyakarta.

Koleksi batik yang didatangkan di pasar ini terbagi dalam beragam corak yang sudah dijadikan baju atau dalam bentuk kain. Anda bahkan juga dapat pilih beragam bahan yang memikat seperti bahan katun sampai sutra pada harga yang berkompetisi. Anda bahkan juga dapat temukan baju pada harga beberapa puluh ribu sampai beberapa ratus ribu pada tempat ini.

Wajarnya koleksi batik yang didatangkan di Pasar Beringharjo benar-benar gampang Anda dapatkan di pasar sisi barat. Meskipun begitu, Anda pun bisa temukan beragam tipe baju lain seperti sarung tenun, sarung batik, pakaian surjan dan blangkon. Tempat ini bahkan sediakan tas atau sandal yang ada di sekitaran eskalator sisi barat.

Bila Anda cari rempah-rempah atau bahan jamu jawa, coba jalan ke pada pasar tempat timur. Ada banyak bahan tradisionil rempah seperti kunyit, temulawak, jahe, kayu manis dan yang lain pada tempat ini. Beragam bahan itu bahkan juga bisa dipakai untuk membikin minuman ronde, wedang jahe, teh dan alternatif bubuk coklat pada cappucino.

Anda bisa juga temukan beragam barang unik yang dipasarkan di pasar ini. Barang unik tahun 1960-an atau barang sisa import benar-benar gampang diketemukan pada tempat ini. Wajarnya Anda perlu perjalan ke lantau 3 sisi timur untuk memperoleh beberapa macam barang ini. Ada mesin tik tua, helm tua sampai sepatu atau tas yang bagus pada harga yang murah.

Pasar Beringharjo Jogja

Pasar Beringharjo mempunyai tempat populer yang kerap dikenali teritori lor pasar atau daerah pecinan. Tempat ini sediakan kaset lama yang mengeluarkan musikus tahun 1950-an. Anda bahkan juga dapat temukan beragam kerajinan logam patung Budha secara beragam posisi. Uang lama dari beragam negara bisa juga Anda peroleh pada tempat ini.

Disamping itu, Anda bisa juga nikmati beragam bermacam jajan pada tempat ini. Jajan pasar, makanan berat, minuman sampai beragam jajan untuk jadi oleh-olehan bisa Anda punyai secara gampang. Jajan yang dibungkus langkah tradisionil bahkan juga bisa Anda tawar untuk memperoleh harga yang dapat dijangkau.

Salah satunya makanan ciri khas mengenyangkan yang dapat Anda cicipi pada tempat ini ialah pecel urap. Makanan ini dihidangkan mangkok yang dibuat dari daun pisang atau umum disebutkan pincuk. Ada banyak sayur untuk membikin pecel itu seperti sawi, bayam, tauge dan bumbu kacang. Makanan ini begitu nikmat dicicip makanan pendamping tahu dan tempe.

Anda bisa juga mencicip jajan tradisionil unik pada tempat ini ibarat kue kipo. Kue ini dibikin bahan tepung ketan yang dipadankan unti kecil. Makanan unik ini didatangkan bentuk kecil-kecil yang diolah langkah dipanggang atau dibakar memakai wajan yang dibuat dari tanah liat.

Anda bisa juga mencicip makanan tradisionil lain seperti mendut dan mega mendung. Mendut dibuat dari bahan ketan dengan warna merah hijau yang dihidangkan kuah santan. Dan mega mendung adalah makanan kecil dari hunkwe dengan keunikan warna putih dan biru. Anda bahkan juga dapat temukan beragam jajan tradisionil lain pada tempat ini.

Selainnya jajan tradisionil, Pasar Beringharjo sediakan bermacam minuman tradisionil seperti es cendol dan es kelapa muda. Es cendol yang didatangkan pada tempat ini mempunyai isian cendol putih dan kombinasi cincau. Anda bahkan juga dapat nikmati es kelapa muda yang fresh dengan kombinasi sirup gula jawa.

Pasar Beringharjo Yogyakarta

Bertandang ke Kota Yogyakarta kurang komplet bila tidak bawa oleh-olehan. Tentu saja, bakpia adalah salah satunya oleh-olehan ciri khas yang banyak disukai. Kulineran legendaris yang banyak disukai semenjak tahun 1930-an ini mempunyai isian kacang hijau. Anda bahkan juga dapat temukan beragam variasi rasa lain bakpia pathok yang sedap.

Begitupun, Anda bisa juga beli brem bundar ciri khas wilayah ini. Makanan ini dibuat dari air tape ketan yang difermentasikan. Selanjutnya, air tape ketan itu perlu diendapkan sepanjang semalam sehari. Brem bundar ciri khas Jogja bahkan juga mempunyai rasa yang halus dan unik karena bisa segera menetes dan musnah saat dimasukkan pada mulut.

Anda bisa juga bawa jajan ciri khas krasikan yang bisa Anda peroleh di Pasar Beringharjo. Jajan yang mempunyai bentuk nyaris sama dengan dodol ini mempunyai struktur lebih kenyal dan kasar. Wajarnya makanan ini dibuat dari bahan beras ketan yang digabung gula jawa dan santan. Selanjutnya, adonan itu akan disangrai sampai berbeda warna.

Baca juga : Sentral Batik Giriloyo, Galeri Batik secara Beragam Koleksi Pola Batik di Bantul

Lokasi dan Sarana yang Ada di Pasar Tradisionil Beringharjo Yogyakarta
Lokasi dan Sarana yang Ada di Pasar Tradisionil Beringharjo Yogyakarta

Pasar yang dijadikan salah satunya pusat ekonomi Kota Yogyakarta mempunyai sarana komplet yang tidak bisa disangsikan kembali. Pasar yang berada di Jl. Margo Mulyo No. 16, Ngupasan Kecamatan Gondomanan Kota Yogyakarta sayang sekali bila dilewati demikian saja. Anda bahkan juga dapat berkunjung tempat ini memakai kendaraan umum atau individu.

Tempat pasar yang ada di pusat perkotaan ini ada di samping selatan Jalan Malioboro yang kerap dijadikan tempat estetik untuk berpose dan di samping utara Benteng Vredeburg. Anda bahkan juga tidak butuh cemas akan sarana umum karena terdapat tempat parkir, toilet, tempat sampah, petugas umum dan papan info. Menariknya, tempat ini sediakan tempat duduk untuk umum. Saksikan google maps.

Untuk berkunjung tempat ini, Sebaiknya anda pilih waktu pagi sampai sore hari. Pasar Beringharjo Jogja pada intinya sah tutup pada jam 17.00 WIB. Meskipun begitu, tempat ini masih ramai pedagang sampai melalui larut malam. Terdapat beragam makanan tradisionil yang kerap menawarkan dagangannya di muka tempat ini.

Anda bahkan juga dapat nikmati beragam makanan ciri khas seperti martabak, klepon, gudeg atau kikil. Situasi Kota Yogyakarta yang menggembirakan dipadukan tempat duduk umum dari sisi jalan bisa dipakai untuk jalanan rileks. Anda bahkan juga dapat nikmati musik tradisionil jawa yang diputar sambil menceritakan dengan penjual yang sangat ramah.

Baca juga : Studio Alam Gamplong, Spot Photo Kece dengan Bangunan Tempo Dahulu di Sleman

Kota Yogyakarta memang mempunyai kekhasan tertentu hingga banyak disukai pelancong. Pasar Beringharjo sebagai salah satunya pusat ekonomi yang sudah jalan beberapa puluh tahun kerap jadi lokasi yang jangan dilewati bila bertandang ke kota ini. Selainnya berekreasi, Anda dapat belanja pada tempat ini.[]