Jelajah Wisata Kuliner Yang Menyajikan Makanan Tradisional Khas Bali
Menikmati Lezatnya Berbagai Kuliner Khas Bali
Direktori Wisata – Mengenal kuliner tradisional khas Bali di berbagai kawasan wisata Bali yang menjajakan makanan dengan berbagai bentuk dan cita rasa khasnya.
Provinsi Bali merupakan salah satu destinasi wisata bagi jutaan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Bukan hanya wisatawan lokal namun juga wisatawan mancanegara. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata Bali besar pulau peluang budaya asing singgah di Pulau Bali.

Namun hebatnya masyarakat Bali hingga kini masih terus mempertahankan tradisi dan budaya lokalnya, bahkan mereka tidak malu memamerkan keelokalannya, seperti terlihat dalam kehidupan kesehariannya yang Direktori Wisata saksikan pada saat berlibur ke Bali.
Informasi yang Direktori Wisata terima di lokasi, konon prinsip hidup masyarakat Bali salah satunya adalah hidup untuk terus mempertahankan adat istiadat, dan hal ini hingga sekarang masih terus berjalan.
Seperti contohnya yang bisa kita lihat di Bali adalah beragam upacara keagamaan, pakaian dan rumah tradisional mudah ditemui di pulau ini, tidak terkecuali dengan kuliner tradisionalnya loh….
Pada saat Direktori Wisata berlibur di bali kami mengunjungi beberapa tempat wisata kuliner Bali yang menjajakan makanan khas Bali dan juga kuliner Bali tempo dulu. Adapun kegiatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut.
Tempat wisata kuliner Bali di Nusa Dua Denpasar kita dapat menemukan makanan tradisional khas Bali yaitu kue Laklak . Makanan jajanan khas Bali ini patut kita cicipi saat berlibur di Bali dalah kue “laklak” atau biasa disebut “jaja Bali” kue ini serupa seperti kue surabi Solo atau pun surabi Bandung.
Walau kue ini sudah tidak banyak dijajakan, namun makanan ini masih bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional Bali. Dan kue ini biasanya di jajakan pagi hari, karena itulah masyarakat di Bali biasa mengkonsumsi kue laklak sebagai teman minum kopi di pagi hari.
Namun, dalam dua tahun belakakang ini kue laklak dikemas dan dijajakan secara berbeda, dan kita pun tidak harus datang ke pasar tradisional Bali pagi-pagi.
Di Men Gabruk Nusa Indah Denpasar Bali, kue lalak dijajakan di sebuah kios. Di kios ini kita tidak hanya bisa mendapatkan kue laklak di pagi hari, namun di sore haripun kita bisa mendapatkan kuliner khas Bali kue laklak ini.
Kuliner tradisional khas Bali kue laklak ini juga mendapatkan julukan sebagai kue surabinya Bali. Saat Direktori Wisata bertandang ke lokasi pembuatan kue lalak Bali di Men Gabruk, di sini kue lalak dibuat masih secara tradisional dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari tanah liat, dan di masak tidak menggunakan kompor gas, melainkan dengan kayu kopi bakar.
Kios laklak ini buka dari jam pukul 09.00 pagi waktu setempat hingga pukul 17.00 sore hari ini selalu ramai pembeli.Tidak hanya di makan di tempat, namun banyak juga yang memesan untuk di bawa pulang dan keperluan lainnya.
Untuk rasa laklak Bali ini rasanya tidak berbeda denagn kue surabi Bandung, yang membedakannya adalah ukuran dan penyejiannya saja.
Kue Laklak ini disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah khas Bali Utara yaitu Singaraja. Gula merah inilah yang menjadi penyedap dan cita rasa dari adonan kue laklak itu sendiri. Kelzatan kuliner khas Bali yang satu ini , menjadi bagian kelezatan kuliner Indonesia.
Harga seporsi laklak kita hanya mengeluarkan uang Rp. 5.000, – dan kita sudah bisa menikmati rasa kue Laklak khas Bali yang satu ini.
Untuk mencoba dan membeli makanan khas Bali kue laklak di Men Gabruk saat mengisi liburan di kawasan Nusa Dua Bali, kita bisa mencoba manis, empuk dan legitnya kue khas Bali yang satu ini kita bisa mengikuti jalar jalan yang ada dalam peta di bawah ini.
Perjalanan keliling Bali selanjutnya, Direktori Wisata bersama rekan-rekan pun beralih tempat wisata kuliner khas Bali berikutnya yaitu pantai Lebih Gianyar Bali untuk mencoba menikmati kuliner utama khas Bali tempo dulu, yaitu Nasi Sela. Kuliner ini terbuat dari nasi putih yang di campur dengan ubi jalar.

Sesuai dengan jadwal perjalanan wisata kami bersama rombongan, kami diberikan sebuah refrensi warung makan yang menyediakan menu kuliner tradisonal khas Bali yang nikmat dan lezat yang satu ini. Singkat cerita kami pun sampai di salah satu warung makan di kawasan Pantai Lebih Gianyar Bali, yaitu warung Indah.
Disamping lokasi warungnya dekat dengan pantai lebih Gianyar Bali yang indah, di sini kami banyak mendapatkan kesempatan untuk menggali informasi tentang kulier khas Bali seperti Nasi Sela.
Konon, menurut cerita yang Direktori Wisata terima, salah satu tujuan wisatawan mengunjung kawasan wisata pantai Lebih Gianyar Bali ini selain berekreasi dan liburan di pantai, rata-rata mereka bertandang untuk menikmati makanan khas Bali Nasi Sela beserta lauk pauknya yang khas.
Kunjungi : Wisata Kuliner Pecak Gurame Betawi Jagakarsa
Dan sebagai ctatan penting perjalanan wisata kami di lokasi ini adalah informasi tentang nasi sela yang merupakan makanan tradisional sebagai pengganti nasi bagi leluhur masyarakat Bali. Dan dulunya masyarakat Bali hanya memakan nasi pada saat Hari Raya Galungan.
Lanjut informasi….
Untuk membuat nasi sela Bali ini, ubi yang digunakan tidak sembarang ubi. Dan yang sering digunakan adalah ubi nasi. Ubi ini dipilih karena rasanya yang pas dan warnannya menarik pada saat di campur dengan nasi. Agar nantinya warna ubi tidak berubah warna menjadi hitam pada saat di masak, dan hanya warna kekuninganlah yang dihasilkan dari ubi tersebut saat di masak.

Kuliner tradisional Nasi Sela Bali ini sangat khas dinikmati bersama lauk pauk seperti sate lilit ikan hingga sop bakso ikan dan sebagai pelengkap kita bisa memesak plecing kangkung dengan dengan sambal matah, semua menu masakan tersebut merupakan makanan khas Gianyar Bali yang lezat dan nikmat.

Makanan ini memang asing bagi kita, apalagi bagi masayarakat modern untuk para wisatawan asing yang berkunjung ke lokasi ini. Namun rasanya yang klasik ini dapat mengambarkan salah satu bagian dari kehidupan masyarakat Bali tempo dulu. Dan rasanya enak banget. Mau coba ?….
Meski terbilang makanan tempo dulu Nasi Sela masih terus diburu oleh masyarakat dan pendatang, rasanya yang enak, manis dan ada ciri khasnya. Dan yang terpenting makanan Nasi Sela dengan berbagai hidangan laut pauk tersebut di atas yang kami pesan harganya relativ murah dan semuanya hanya di bandrol Rp. 15.000,- Jadi tidak membuat dompet cepat kempes.
Selain disuguhkan makanan khas tradisional Bali, waktu makan siang kami pun di temani oleh deburan ombak dan pemandangan perahu nelayan tradisional Bali di Pantai Lebih Gianyar.
Baca juga : Kuliner Pengolahan Daging Kambing Cita Rasa Unggulan Indonesia
Untuk menikmati menu masakan Nasi Sela khas Bali yang kami rasakan, teman-teman atau pun pembaca dapat menuju lokasi dengan mengikuti jalur jalan yang terdapat dalam peta di bawah ini.
Setelah menyantap makanan khas Bali dengan menu makan siang yang mengenyangkan, lalu perjalanan keliling Bali pun kami lanjutkan untuk mencari minuman tradisional khas Bali yang cukup dikenal dengan aroma dan kenikmatannnya, yaitu kopi Bali arabika yang merupakan salah satu kopi andalan dari daerah Kintamani Bali.
Perjalanan kami pun kami lanjutkan ke daerah Hayamwuruk Denpasar, Bali. Di lokasi ini kami diajak untuk menikmati kopi Bali di kedai kopi yang bernama Manggsi Coffe.
Dari pemantauan Direktori Wisata di lokasi, tempat ini mengemas kopi tradisional dengan cara modern, namun tidak menghilangakn nilai tradisionalnya. Kedai ini buka dari pukul 11.00 siang sampai dengan 23.00 malam waktu setempat.

Di kedai kopi ini kami mencoba kopi racikan yang terbuat dari kopi arabika Bali yang dicamur dengan rampah-rampah pilihan, yaitu kopi rempah stamina. Minuman ini terdiri dari kopi, jahe, kayu manis, coklat Bali, cengkeh, dan kapulaga.
Rasanya unik dan segar, minuman ini tidak hanya sebagai teman bersantai namun juga bisa menambah stamina tubuh karena terdapat beberapa racikan tradisional di dalam kopinya. Apalagi bagi kami yang telah seharian melakukan perjalanan jelajah wisata Bali.
Kunjungi : Wisata Kuliner Kopi Luwak Malabar Pangalengan Bandung
Selain mencicipi hidangan beragam kopi yang ditawarkan di kedai kopi ini, kami juga membeli oleh-oleh khas kopi Bali yang masih berbentuk bubuk yang dikemas dalam sebuah kantong.kemasan, yang bisa kita pilih sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah. Cukup dengan biaya Rp. 10.000,- hingga Rp. 19.000,- kita sudah dapat sekantong bingkisan untuk oleh-oleh kopi serbuk khas Bali.
Untuk mengunjungi lokasi Mangsi Coffe dan menikmati racikan kopi arabika khas Bali kita bisa menuju Kota Denpasr dengan rute jalan yang bisa dilihat dalam peta di bawah ini.
Menghabiskan waktu liburan di Bali kita bukan hanya memanjakan mata kita dengan birunya laut, indahnya hamparan pasir putih pantai, indahnya alam pegununungan, dan hijaunya sawah.
Kunjungi : Desa Wisata Jatiluwih Tabanan di Bali Dengan Sejuta Keindahannya
Pulau ini juga memanjakan kita dengan kekayaan kuliner tradisionalnya dengan rasa yang unik, nikmat dan lezat. Tidaklah heran bila kita kita melakukan perjalanan liburan ke Bali akan banyak menemukan makanan tradisional Bali yang nikmat.
Inilah hasil dari perjalanan jelajah wisata kuliner khas Bali yang kami temukan dalam perjalanan kali ini, disamping masih banyaknya tempat wisata kuliner Bali lainnya yang belum sempat kami jelajahi dan kunjungi di Bali. Semoga bermanfaat untuk kita semua.[]
melihat gambar paling atas yang pake parutan kelapa tuh mas, di tempat saya (madura) banyak yang jual mas di pasar2 tradisional. hhhmmm…. sedap nyeeee…
Iya mas memang sedap banget apalagi kalau gula merahnya sama kelapa parutnya seimbang, lumyan buat teman minum teh sambil nyemil. 😀