Iyashi No Sato, Dusun Kuno di Kaki Gunung Fuji Jepang
Direktori Wisata – Bertandang ke Iyashi No Sato, akan disuguhi pada banyak panorama yang bagus sekali. Barisan rumah dan bangunan tradisionil memang jadi ‘menu intinya.

Jepang tidak henti tawarkan daya tarik. Di saat ini, negara yang ada di teritori Samudra Pasifik ini populer dengan beragam tehnologinya yang canggih.
Kesuksesan periset Jepang saat membuat perlengkapan electronic sampai robot membuat dunua ‘memandang’ negara ini.
Tetapi, yang membuat menarik ialah kekuatan negara ini yang memiara beragam warisan riwayat dan budayanya dari periode lalu di tengah-tengah arus modernisme itu.
Banyak warisan riwayat dan budaya yang berada di Negeri Sakura semenjak beberapa ratus bahkan juga beberapa ribu tahun lalu selalu terlindungi. Salah satunya justru masih berperan seperti aslinya, seperti kuil Sensoji misalkan.
Ada juga dusun kuno yang mencitrakan Jepang tempoe doeloe. Ialah Iyashi No Sato, sebuah dusun kuno yang ada di kaki Gunung Fuji.
Dengar terletak yang ada di kaki gunung paling tinggi di Negeri Sakura, tentunya membuat Teman dekat Silir ingin tahu bukan, mengenai kekhasan dan keelokannya?
Menjawab rasa ingin tahu itu, Repot Berlibur akan ajak Teman dekat Directory Rekreasi menelusuri keelokan Iyashi No Sato.
Lebih Dekat Sama Dusun Iyashi No Sato
Kehadiran rumah tradisionil itu telah semenjak Jaman Edo. Tetapi, pada 1966 dusun ini dirundung musibah badai topan dan tanah longsor.

Peristiwa ini membuat Iyashi No Sato hancur lebur, hingga beberapa warganya juga pergi (evakuasi).
Sekitaran 40 tahun selanjutnya, dusun ini dibuat kembali untuk tempat membuat rumah tradisionil Jepang. Operasionalisasi kembali tempat ini dilaksanakan pada 2006 lalu.
Namun, usaha pembangunan kembali ini bukanlah untuk membikinkan rumah beberapa warga yang pernah ekosodus awalnya, tetapi untuk museum dan galeri kerajinan kesenian tradisionil Jepang.
Di dusun ini juga selanjutnya ‘dihidupkan’ kembali beberapa acara yang diadakan sesuai musim seperti saat Iyashi No Sato masih jadi dusun yang utuh dan memiliki penghuni.
Saat Teman dekat Directory Rekreasi bertandang ke Iyashi No Sato, akan disuguhi pada banyak panorama yang bagus sekali. Barisan rumah dan bangunan tradisionil memang jadi ‘menu utamanya’.
Tetapi, di sekitarnya Sahahbat Directory Rekreasi akan merasakan panorama yang tidak kalah mengagumkan. Sebutlah saja seperti kolam ikan sama air jernih di kiri gerbang Iyashi No Sato.
Lalu, ada sebuah tong yang dialiri air dan berisi botol minuman tertulis huruf Kanji tidak jauh dari kolam itu. Saluran air tersebut, dipakai untuk mendinginkan minuman atau jadi ‘kulkas alami’.
Baca juga : Kuil Fushimi Inari Taisha, Tempat Wisata Kyoto Yang Terkenal Di Jepang
Pas di tempat pintu masuk juga ada Museum Pengaturan Erosi dan Sedimen yang dapat Teman dekat Directory Rekreasi datangi untuk ketahui riwayat musibah yang sempat menyoyak dusun ini.
Di museum itu juga, Teman dekat Direktori Wisata bisa juga memperoleh info mengenai langkah menahan supaya musibah yang sempat menerpa Iyashi No Sato tidak terulang lagi.
Tidak kalah menarik ialah Rumah Seseragiya. Rumah yang menghadap timur ini mempunyai gambar foto diri atau bersama.
Hal yang dapat dilaksanakan di dalam rumah ini diantaranya menyaksikan atraksi pengrajin lokal membuat keranjang pengeriangan bambu di akhir minggu atau coba membuat kartu.

Selanjutnya ada Rumah Miharashiya yang mempunyai dua lantai. Lantai pertama rumah itu sarat dengan hasil seni, hingga seringkali rumah ini disebutkan serupa galeri.
Beda hal dengan lantai dua yang dipakai sebagai menara pandang. Ada sebuah ketentuan untuk masuk tempat ini, yakni pengunjung disuruh untuk melepaskan sandal atau alas kakinya dan ganti memakai alas kaki yang sudah disiapkan.
Lewat menarak pandang yang ada di ujung tangga itu, dari segi kiri, Teman dekat Directory Rekreasi dapat menyaksikan Gunung Fuji dengan prima.
Bangunan lainnya yang berada di dusun kuno ini ialah Rumah galeri kerja tembikar Fuji Roman-gama. Sama dengan namanya, rumah ini mempunyai koleksi bermacam tembikar didalamnya.
Menariknya, dalam galeri ini ada juga dudukan sumpit, mangkuk kecil ciri khas Jepang hiasan kecil berupa Gunung Fuji yang dipasarkan. Teman dekat Directory Rekreasi dapat membeli untuk oleh-olehan famili atau sekadar kenangan.
Selainnya menyaksikan koleksi dan belanja, pada bagian rumah ini Teman dekat Directory Rekreasi juga dapat coba membuat hiasan berupa burung hantu dan memberi warna tembikar. Asyik sekali bukan dapat berpastisipasi langsung dalam pembikinan tembikar?!
Baca juga : 10 Tempat Wisata Yang Jadi Daya Tarik Untuk Dikunjungi di Tokyo
Satu tempat yang lain ada juga di teritori Iyashi No Sato ialah Watanabe House yang memperlihatkan beragam barang yang memvisualisasikan sehari-harinya beberapa petani Jepang jaman dahulu. Sementara di Hinomi-ya, Teman dekat Directory Rekreasi bisa juga sewa kimono atau pakaian besi samurai.
Selesai sewa pakaian ciri khas Jepang itu, yakinkan untuk tidak melewati jembatan Fujimi yang dikenali sebagai lokasi photo keren dengan memakai kimono.
Nach, jika Teman dekat Directory Rekreasi ingin menyaksikan beragam kesenian Jepang lainnya, yakinkan penelusuran di Iyashi No Sato sampai ke ujung dusun.
Di situ ada galeri yang memperlihatkan bermacam patung hiasan dinding dari kayu, boneka Tsurushi Kazari, senjata samurai, dan baju kimono atau yoroi tradisionil.
Dengan semua keelokan arsitektur, budaya dipadukan dengan lingkungan alamnya yang asri dan tenang jauh dari hiruk pikuk, Iyashi No Sato pas jadi rekomendasi liburan untuk Teman dekat Silir yang inginkan rileksasi.
Kekunoan bangunan dan keelokan alamnya ialah ‘pengecas’jiwayang cukup baik untuk hilangkan depresi dan kepenatan karena beragam kegiatan rutin kerja dan harian.
Peroleh Oleh-olehan Menarik Jepang di Iyashi No Sato
Lengkapi lawatan ke Iyashi No Sato, Teman dekat Directory Rekreasi seharusnya melipir sesaat ke toko oleh-olehan yang berada di gerbang masuk.

Di situ Teman dekat dapat memperoleh beragam oleh-olehan ciri khas Jepang, seperti udon basah, teh, miso, beras, dan kerajianan tangan. Udon sebagai makanan tradisionil yang cukup populer di wilayah ini.
Jika mempunyai cukup waktu, telusurilah semua toko souvenir itu, karena masing-masing mempunyai keunikannya sendiri, terhitung ada yang tawarkan minum teh gratis.
Hmmm.. syahdu sekali dech nyeruput teh langsung di Jepang yang dikenali dengan adat minum the yang unik, kembali juga didampingi dengan situasi alam perdesaan kuno berdasarkan Gunung Fuji.
Teman dekat Direktory Rekreasi yang menyenangi kerajinan tangan, bisa juga bawa pulang tembikar, kain tenun dan pot. Antiknya, di pusat oleh-olehan itu ada arang dan dupa. Untuk makanan umumnya yang populer dan menarik ialah udon.
Baca juga : Tokyo Tower, Tempat Wisata Tokyo Dari Ketinggian di Jepang
Ada toko yang tawarkan teh gratis. Disamping itu ada Museum Pengaturan Erosi dan Sedimen berada pas di tempat pintu masuk.
Museum ini menerangkan mengenai musibah yang memporak-porandakan dusun Iyashi No Sato langkah menahan supaya musibah itu tidak ada kembali.
Begitu sepintas pembahasan mengenai Iyashi No Sato, sebuah dusun kuno di kaku Gunung Fuji Jepang. Beragam keelokan yang disebut sebelumnya belum juga komplet.
Ada banyak hal yang rasanya benar-benar tidak cukup diutarakan kata untuk mengatakan keindahan dan susah juga rasanya memvisualisasikan ‘suasana batin’ yang dirasa saat berkunjung ke Iyashi No Sato.
Nach, dibanding ingin tahu, mari selekasnya persiapkan berlibur teman dekat Directory Rekreasi ke Jepang, dan yakinkan memasukkan Iyashi No Salah satu banyak tujuan yang hendak didatangi. Selamat berlibur di Jepang ya.[]