Intip, Taman Wisata Alam Nasional Alas Purwo Banyuwangi
Ekspedisi Taman Wisata Alam Nasional Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur
Direktori Wisata – Selain keragaman flora faunanya Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi ini juga terdapat pura peninggalan Kerajaan Majapahit.
Mengunjungi kawasan wisata Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi kita akan banyak menemukan sebuah pemandangan alam yang unik dan klasik. Hamparan padang luas dan kekayaan alam nusantara yang ada di kota ujung timur Pulau Jawa ini banyak menyimpan kekayaan flora fauna yang beragam.

Kawasan destinasi wisata alam Taman Nasional Alas Purwo yang terletak di Kecamatan Tegaldirmo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Di kawasan inilah yang menjadi salah satu pertahanan terakhir hewan asli Asia Tenggara yaitu yaitu banteng Jawa. . Bahkan kawaan ini juga terdapat situs bersejarah peninggalan dari Kerajaan Majapahit yaitu situs Kawitan atau Pura Giri Saloka.
Konon informasi yang Direktori Wisata terima dari pemandu wisata lokal, ada cerita dari orang tua dulu yang sering melihat Hutan Alas Purwo. Saking memiliki vegitasi yang utuh suasananya jadi rimbun buat orang segan untuk masuk kawasan hutan ini. Makanya tidak jarang orang awam mengatakan hutan ini masih perawan alias jarang didatangi oleh manusia.
Setelah pemerintah melakukan penataan konservasi kawasan Hutan Alas Purwo ini berfungsi sebagai tempat wisata dan penelitian, kini kawasan ini menjadi lebih tertata rapih dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Banyuwangi yang banyak diminati oleh pengunjung.

Dari hasil perbincangan Direktori Wisata dengan beberapa petugas yang ada di kawasan konservasi Alas Purwo kami mencatat bahwa waktu yang tempat untuk melakukan monitoring benteng Jawa di lokasi ini adalah pagi hari atau sore hari.
Konon informasi yang Direktori Wisata Indonesia terima, kebiasaan hidup hewan banteng Jawa ini berkelompok, Maka itu kita jarang bisa melihat banteng berjalan tidak secara bergelombol. Dalam satu kelompok biasanya ada pejantan yang sifatnya lebih dominan dari banteng lainnya, seperti ketua kelompoknya gitu deh….
Sedangkan untuk membedakan banteng betina dan jantan hanya bida kita bedakan dari warna kulitnya. Yang jantan itu berwarna hitam sedangkan yang berwarna coklat itu banteng betina.
Lanjut…..
Dengan adanya area pakan di lokasi ini banyak memberikan manfaat bagi para satwa bukan hanya banteng, tapi juga hewan yang lainnya, yang hidup di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
Sumber pakan yang banyak dan lebih dekat membuat hewan-hewan tersebut tidak banyak jalan jauh untuk memperoleh makanannya. Idealnya ada lima area kawasan yang jadi padang pengembalaan, hal ini juga berguna agar keberadaan banteng lebih mudah termonitor.
Penjelajahan banteng pun tidak merambah ke are-area yang berbahaya seperti daerah pemukiman warga. Hal ini pun dapat menjadi langkah awal memperbaiki sirkulasi rantai makanan dan menjaga ekosistem.
Setelah kami mendapatkan segala infromasi, perjalanan kami lanjutkan menuju sebuah kawasan situs peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit yang ada di dalam area Hutan Alas Purwo ini, yaitu situs Pura Giri Saloka.

Situs Pura Giri Saloka yang dikelilingi rimbunan pohon besar di tengah Alas Purwo ini di yakini sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit. Konon dulunya pernah terjadi penyerangan besar-besaran dari Kerajaan Mataram di sinilah rakyat Kerajaan Majapahit mendirikan pertahanan terakhir sebelum pada akhirnya hijrah sama-sama ke Pulau Bali.
Makanya tidaklah heran di kawasan Alas Purwo ini terdapat pura atau tempat ibadah rakyat Majapahit yang dulu menganut agama Hindu. Konon Pura Giri Saloka ini sudah ada sejak abad ke- 14.Ketika itu pura bukan hanya dijadikan sebagai tempat ibadah. Tetapi juga sebagai gerbang untuk memasuki kawasan sakral Alas Purwo.
Lanjut…..
Masyarakat jawa kuno kala itu menyebut “purwo” yang berarti Kawit atau permulaan. Karena kala itu mereka yakin di sinilah situs penciptaan pertama tanah yang dihuni oleh masyarakat Jawa. Oleh sebab kesakralan itu juga, lokasi ini sering dijakan tempat kunjungan religi oleh masyarakat. Banyak umat Hindu yang datang ke lokasi ini.
Informasi yang Direktori Wisata terima, Alas Purwo merupakan kawasan konservasi yang lengkap yang di dalamnya terdapat beberapa ekosistem yang bisa kita temukan seperti ekosistem hutan pantai, ekosistem hutan dataran rendah dan ekosistem goa. Salah satu Goa yang sering dikunjungi di kawasan ini dalah Goa Istana. Goa ini secara fisik terlihat terdiri dari kawasan kering dan kawasan basah. yang digenangi air.

Dan hal yang terpenting keberadaan dari goa- goa di sini sangat penting sebagai salah satu penyedia cadangan sumber air. Dan beberapa goa yang memiliki sumber air tanah berada di kawasan karts.yang konon memiliki ketinggian antara 21 hingaga 90 meter di atas permukaan laut.
Di sisi lain, kita dapat menemukan kawasan wisata edukasi hutan mangrove yang masih masuk dalam kawasan Alas Purwo. Konon menurut cerita para ahli yang melakukan penelitian di kawasan ini, mangrove yang ada di kawasan Bedul memiliki karakter flora dan fauna yang unik, oleh sebab itu kawasan ini dikatan kawasan mangrove yang utuh di Pulau Jawa. Bagitulah Tour Guide lkal kami memberikan keterangan dalam perjalanan ini.

Hutan mangrove di sini juga berfungsi sebagai potensi preikanan untuk masyarakat lokal setempat untuk menemukan hewan-hewan sungai di antara akar-akar mangrove tersebut. Dan hewan-hewan tersebut biasanya berlindung dari predator untuk menyimpan telor atau sekedar berteduh dari deburan ombak.
Kunjungi & Saksikan Fenomena Alam Blue Fire Di Kawasan Taman Wisata Kawah Ijen Banyuwangi, Jawa Timur
Untuk menuju tempat wisata alam Taman Nasional Alas Purwo kita bisa menuju Pasa Anyar dari pusat Kota Banyuwangi dengan jarak +/- 65 kilo meter. Lalu dari Pasar Anyar dilanjutkan menuju Trianggulasi yang berjarak +/- 12 kilo meter. Barulah dari Trianggurasi kita menuju ke lokasi Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi.
Ikuti Perjalanan Ekspedisi Alam Liar Di Taman Nasional Ujung Kulon
Mengunjungi dan melihat pesona alam Alas Purwo Banyuwangi dari dekat menyadarkan kepada kita bahwa alam di sekitar kita hidup dan tumbuh yang menjadikan dirinya sebagai tameng yang bisa mengurangi dampak bencana yang lebih besar bagi kehidupan manusia.
Itulah sekelumit catatan perjalanan wisata di Banyuwangi yang bisa kami dapatkan dan bagikan untuk para sahabat dan pembaca setia Direktori Wisata. Selamat berlibur di Banyuwangi.[]
Sangat luar biasa ya mas. Bangunan peninggalan kerajaan Majapahit berupa pura giri saloka masih berdiri kokoh, padahal usianya sangat tua sekali. Oh ya, kabar-kabarnya alas purwo ini juga terkenal dengan aroma mistisnya ya mas?
Iya mas, dan salah pintu gerbang menuju ke lokasi area tersebut konon dulunya situs pura ini. Tapi….. entahlah kang itu pun konon cerita dari salah sorang tokoh pengurus situs yang ada di sana. Namun, asal niat kita tidak neko-neko dan baik-baik saja sih yang sudah-sudah aman kang. Alhamdulillah waktu saya ke sana semua berjalan lancar. 😀
Syukur kalo aman-aman saja mas. Tapi kalao gitu berkunjung yang memang berorama mistis itu malah lebih menantang loh mas hehe
Benar mas, tapi jalur dan pemandunya juga beda. 😀