Perjalanan wisata alam pendakian di kawasan Gunung Sinabung para pendaki melewati sebuah danau yang indah dan memiliki pemandangan yang asri di kawasan Danau Lau Kawar.
Danau yang memiliki luas lahan sekitar 200 hektar ini menjadi salah satu obyek wisata alam yang banyak di kunjungi di kawasan Berastagi, Sumatera Utara.
Mengunjungi kawasan wisata danau Lau Kawar Sinabung kita dapat merasakan kesejukan dan keindahan danau yang membuat rileks diri kita pada saat duduk-duduk atau pun berjalan di derah pinggiran danau. danua yang dikelilingi kawasan perbukitan yang hijau, menambah rasa segar dalam pandangan mata dan pikiran kita.
Bagi kita yang akan melakukan perjalanan wisata di kawasan ini, kita dapat berkeliling danua dengan menyewa speedboat, atau kita pun dapat menggunakan rakit bambu yang biasa digunakan sebagai tempat memancing warga sekitar danau tersebut.
Sedangkan untuk kawasan area camp ground biasa digunakan oleh para pendaki ke daerah Gunung Sinabung, namun, lokasi ini bisa dipergunakan oleh siapa pun sebagai tempat berkumpul-kumpul di alam bersama keluarga atau pun kerabat.
Di balik ke eksotisan keindahan Danau Lau Kawar Sinabung yang memikat hati ini, ternyata terdapat sebuah cerita sebuah legenda yang memberikan pembelajaran moral dan etika. Cerita ini cukup melegenda di daerah sekitar masayrakat daerah Berastagi Sumatera Utara.
Cerita Legenda Danau Lau Kawar Sinabung
Konon menurut cerita legenda masyarakat setempat, sebelum menjadi danau, Lau Kawar merupakan sebuah lahan pertanian. Di sana hidup salah satu keluarga petani. Silih berganti anggota keluarga menunggu ladang pertanian yang mereka miliki, hingga siang itu tiba pada gilirannya sang nenek yang mengurus lahan pertaniannya. Sebagaimana seperti kegiatan seperti hari biasa, cucu dari si nenek yang bernama Kawar mengantarkan makanan untuk si nenek.
Lanjut cerita…….. Namun, dalam perjalanan, Kawar merasa lapar. Dan tanpa berpikir panjang Kawar pun menyantap makanan yang menjadi jatah makan neneknya hingga habis tanpa tersisa. Dan nenek pun merasa kecewa ketika melihat dan menemukan bekal makanan untuknya telah habis ludes tanpa tersisa lauk pauk satu pun di sana.
Sambil melihat tempat makan, si nenek pun menangis dan ia pun berkata, “Daging pun aku sulit mengunyah, kenapa cucuku tega memberi tulang, seakan aku tidak berguna lagi hidup di dunia,” Seketika itu juga hujan lebat turun yang disertai petir. Dan banjir pun melanda menenggelamkan Kawar, nenek, dan lahan pertanian sehingga terbentuklah sebuah danua yang sekarang ini dinamakan danau Lau Kawar.
Sebuah cerita legenda masyarakat lokal yang memiliki pesan moral bagi kita untuk mengingatkan agar dapat menghormati orang tua dan pembelajaran prilaku untuk menjaga sebuah amanat dari sifat serakah, Itulah intisari sari dari sebuah cerita Legenda Dauan Lau Kawar Sinabung yang bisa kita ambil dalam pesan yang tersirat di dalamnya.
Transportasi Menuju Dauanu Lau Kawar
Dari kota Medan kita dapat menuju daerah Berastagi. Sesampainya di daerah Berastagi kita akan mudah menemukan jalur menunju kawasan Gunung Sinabung dan letak Danau Lau Kawar terletak di bawah kaki Gunung Sinabung.[]
Legendanya hampir mirip dengan danau t0ba ya mas 🙂
Cerita legenda di kawasan danau Lau Kawar Sinabung dengan danau toba memang hampir sama Mba, keduanya memuat pesan moral dan etika yang dalam 😀
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Indra Kesuma…
Saya kira, danau Lau Kawar itu terbentuk dari kawah gunung berapi rupanya hasil “kecil hati” nenek tua kepada cucunya. Kasihan ya kerana nenek itu tidak memaafkan kesalahan cucunya yang juga lapar. Akhirnya semua sekali menjadi mangsa. Pesan moral yang baik untuk berhati-hati dengan doa orang tua.
Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak.
SITI FATIMAH AHMAD
Walaikumsalam wr wb…..
Bila melihat dari sisi cerita legenda masayrakatnya lokal danau Lau Kawar Sinabung ini memang seperti itu bunda, ceritanya memuat pesan moral dan etika untuk kita semua, namun secara ilmiah dan geologi, lokasi ini terbentuk akibat dari proses gunung berapi yang ada di daerah Sinabung. Terimakasih atas kunjungannya.
Salam
hikmah dibalik cerita Danau Lau Kawar adalah :kita harus selalu hormat kepada yang lebih tua apalagi itu seorang Nenek yang telah melahirkan Ibu kita,dan kita terlahir dari seorang Ibu,,,,,
Nice post Kang Indra,salam succes selalu
Salah satu tradisi cerita legenda terbentuk rata-rata memuat pesan moral dan etika bagi kita semua ya Kang. Seperti yang terjadi di lokasi tempat wisata danau Lau Kawar Sinabung ini.
Salam wisata
jadi ngerti nih tentang cerita legenda danau lau kawar disinabung setelah baca artikelnya
makasih sharingnya mas
Terkadang pembeljaran yang dismapaikan di tengah-tengah masayrakat lokal dengan sebuah cerita yang menjadi legenda untuk kita bisa menghormati dan menghargai orang yang lebih tua ya Kang. 😀
Salam wisata
tadi siang saya berusaha komentar di adat masyarakat Gunung Sinabung, susahnya minta ampun, masa lemot banget ke blog yang laen biasa ajah tuh kang.
suguhannya udah berubah jadi Danau Lau Kawar deh kan
Mungkin koneksi di tempat akang yang sedang terganggu Kang. he,, he,, he,,, bukatinya yang lain bisa tuh. Terimakasih atas kunjungannya.
Salam wisata
Pemandangan yang sangat indah gan. semoga saja bisa dilestarikan dengan rapi
Amiiin….. semoga saja kang kawasan danau Lau kawar Sinabung bisa dilestarikan dan menjadi tempat wisata alam yang meberikan konsep wisata edukasi untuk masayrakat banyak.
suatu saat nanti jika ada milik pengen juga mampir di danau sinabung
Silahkan mas, bila ada waktu dan kesempatan bisa mampir di danaua lau Kawar di Sinabung ini. 😀
di sini serunya bepergian ke tempat/situs2 wisata seperti di danau lau kawar sinabung.. kisah2nya mas..!, jd seolah2 kalau kita sdh mendengar kisahnya jadi lebih semangat untuk mengunjungi..!
Benar mas, bila kita hanya berkunjug ke tempat danua Lau kawar di Sinabung saja tidak seru tanpa mengetahui kisah di balik keindahan alamnya ya 😀
Terimakasih banyak pak atas informasinya. Lengkap sekali hingga cerita legendanya ada 😀
= Pemandangannya keren sekali. BTW mau renang disana boleh? hehe
Silahkan mba, kalau mau renang di Danau Lau Kawar Sinabung. 😀
gimana nasibnya danau lau kawar sekarang ? ikut rusak akibat letusan sinabung tidak ?
Belum dapte kabar Kang, semoga saja semua berjalan aman dan dapat pulih kembali seperti semula ya.
Menikmati Keindahan Alam Buatan Tuhan, Hmmmmmmm… Sungguh Membuat Saya Merasakan Kenyaman Yang Luar Biasa. Menikmati Besarnya Karya Tuhan ya Mas.. 🙂
Benar mas, bila kita menikmati wisata di pulau Danau Lau Kawar Sinabung kita banyak sekali mendapatkan sebuah pembelajaran, dan salah satunya dengan rasa syukur kepada Tuhan bahwa Indonesia memiliki negeri yang indah.
Legendanya hampir mirip dengan danau t0ba ya mas 🙂
Cerita legenda di kawasan danau Lau Kawar Sinabung dengan danau toba memang hampir sama Mba, keduanya memuat pesan moral dan etika yang dalam 😀
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Indra Kesuma…
Saya kira, danau Lau Kawar itu terbentuk dari kawah gunung berapi rupanya hasil “kecil hati” nenek tua kepada cucunya. Kasihan ya kerana nenek itu tidak memaafkan kesalahan cucunya yang juga lapar. Akhirnya semua sekali menjadi mangsa. Pesan moral yang baik untuk berhati-hati dengan doa orang tua.
Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak.
SITI FATIMAH AHMAD
Walaikumsalam wr wb…..
Bila melihat dari sisi cerita legenda masayrakatnya lokal danau Lau Kawar Sinabung ini memang seperti itu bunda, ceritanya memuat pesan moral dan etika untuk kita semua, namun secara ilmiah dan geologi, lokasi ini terbentuk akibat dari proses gunung berapi yang ada di daerah Sinabung. Terimakasih atas kunjungannya.
Salam
hikmah dibalik cerita Danau Lau Kawar adalah :kita harus selalu hormat kepada yang lebih tua apalagi itu seorang Nenek yang telah melahirkan Ibu kita,dan kita terlahir dari seorang Ibu,,,,,
Nice post Kang Indra,salam succes selalu
Salah satu tradisi cerita legenda terbentuk rata-rata memuat pesan moral dan etika bagi kita semua ya Kang. Seperti yang terjadi di lokasi tempat wisata danau Lau Kawar Sinabung ini.
Salam wisata
jadi ngerti nih tentang cerita legenda danau lau kawar disinabung setelah baca artikelnya
makasih sharingnya mas
Terkadang pembeljaran yang dismapaikan di tengah-tengah masayrakat lokal dengan sebuah cerita yang menjadi legenda untuk kita bisa menghormati dan menghargai orang yang lebih tua ya Kang. 😀
Salam wisata
tadi siang saya berusaha komentar di adat masyarakat Gunung Sinabung, susahnya minta ampun, masa lemot banget ke blog yang laen biasa ajah tuh kang.
suguhannya udah berubah jadi Danau Lau Kawar deh kan
Mungkin koneksi di tempat akang yang sedang terganggu Kang. he,, he,, he,,, bukatinya yang lain bisa tuh. Terimakasih atas kunjungannya.
Salam wisata
Pemandangan yang sangat indah gan. semoga saja bisa dilestarikan dengan rapi
Amiiin….. semoga saja kang kawasan danau Lau kawar Sinabung bisa dilestarikan dan menjadi tempat wisata alam yang meberikan konsep wisata edukasi untuk masayrakat banyak.
suatu saat nanti jika ada milik pengen juga mampir di danau sinabung
Silahkan mas, bila ada waktu dan kesempatan bisa mampir di danaua lau Kawar di Sinabung ini. 😀
di sini serunya bepergian ke tempat/situs2 wisata seperti di danau lau kawar sinabung.. kisah2nya mas..!, jd seolah2 kalau kita sdh mendengar kisahnya jadi lebih semangat untuk mengunjungi..!
Benar mas, bila kita hanya berkunjug ke tempat danua Lau kawar di Sinabung saja tidak seru tanpa mengetahui kisah di balik keindahan alamnya ya 😀
Terimakasih banyak pak atas informasinya. Lengkap sekali hingga cerita legendanya ada 😀
= Pemandangannya keren sekali. BTW mau renang disana boleh? hehe
Silahkan mba, kalau mau renang di Danau Lau Kawar Sinabung. 😀
gimana nasibnya danau lau kawar sekarang ? ikut rusak akibat letusan sinabung tidak ?
Belum dapte kabar Kang, semoga saja semua berjalan aman dan dapat pulih kembali seperti semula ya.
Menikmati Keindahan Alam Buatan Tuhan, Hmmmmmmm… Sungguh Membuat Saya Merasakan Kenyaman Yang Luar Biasa. Menikmati Besarnya Karya Tuhan ya Mas.. 🙂
Benar mas, bila kita menikmati wisata di pulau Danau Lau Kawar Sinabung kita banyak sekali mendapatkan sebuah pembelajaran, dan salah satunya dengan rasa syukur kepada Tuhan bahwa Indonesia memiliki negeri yang indah.
di blogku juga ada kisah legenda Danau Lau KAwar